Panduan Lengkap untuk Memulai Kegiatan Donasi Online

Memulai kegiatan donasi online melibatkan perencanaan teliti dan banyak pekerjaan. Selain itu, ada juga tantangan untuk menarik publik agar berkenan menyumbang. Bagaimana cara memulai kegiatan donasi agar hasilnya sesuai tujuan?

Ikuti langkah-langkah berikut untuk memulai kegiatan donasi yang sukses.

Sumber : Envato

  1. Menentukan Tujuan Donasi Online

Tujuan donasi harus jelas sejak awal agar Anda bisa menentukan rincian kegiatan. Adapun beberapa pertanyaan penting yang harus dijawab terkait perencanaan donasi, seperti misalnya:

Memiliki perencanaan detail terkait program donasi tidak hanya mendukung kesuksesan program, tetapi juga membantu jika Anda ingin mencari investor.

  1. Menentukan Biaya-Biaya yang Dibutuhkan

Program donasi online membutuhkan biaya untuk pelaksanaannya. Misalnya, Anda membutuhkan biaya untuk membuat platform online dengan fitur khusus untuk memudahkan donasi. Anda juga harus memperhitungkan biaya seperti iklan donasi (misalnya memasang iklan di media sosial).

Biaya lainnya terkait tujuan program donasi. Misalnya, jika Anda membuat program donasi untuk membantu korban kecelakaan, Anda harus memastikan bahwa jumlah donasi mampu mencukupi biaya seperti jasa dokter, pemeriksaan, terapi, obat-obatan, kursi roda, kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya.

  1. Ciptakan Narasi yang Menggugah

Ketika menulis deskripsi target donasi, pastikan Anda menciptakan narasi yang bisa menggugah publik untuk menyumbang. Jelaskan secara rinci tentang calon penerima donasi dan mengapa mereka harus mendapat bantuan. Jelaskan bahwa uang sumbangan setiap donatur, berapa pun besarnya, berkontribusi terhadap tujuan program donasi.

Hindari berlebihan atau bahkan berbohong demi membuat publik tergugah. Masyarakat masa kini cukup kritis terkait tujuan program donasi. Narasi yang jujur tetapi tulus akan lebih mudah menggugah publik.

  1. Jelaskan Rincian Penggunaan Uang Donasi

Hal lain yang bisa menggugah publik agar rela menyumbang adalah transparansi. Ketika membuat narasi untuk mempromosikan donasi, pastikan Anda menyantumkan hal-hal yang akan ditingkatkan atau dibantu dengan uang sumbangan. 

Misalnya, jika program donasi Anda bertujuan membantu anak penderita penyakit kronis, jelaskan secara rinci kebutuhan si anak dan keluarganya terkait kondisi tersebut, dan tegaskan bahwa uang donasi akan membantu memenuhinya.

Contoh lainnya adalah pembuatan program donasi untuk program penghijauan. Jelaskan secara rinci luas area yang akan ditanami, berapa bibit pohon yang akan ditanam, dan apa saja perkakas serta biaya-biaya terkait program tersebut. 

  1. Pilih Tujuan Donasi yang Masuk Akal

Pastikan kegiatan donasi online disesuaikan dengan kemampuan pribadi (jika bukan atas nama perusahaan besar). Tidak masalah jika memulai program dengan target donasi kecil. Jika program yang pertama berhasil, Anda bisa memulai program baru sesuai kebutuhan dengan target yang ditingkatkan.

  1. Rencanakan Metode Akuntabilitas

Metode akuntabilitas terkait bagaimana caranya Anda mempertanggungjawabkan penggunaan uang sumbangan terhadap para donatur. Anda bisa melakukannya dengan membuat laporan rutin terkait penggunaan uang donasi. Jika perlu, scan berbagai kuitansi dan nota yang dihasilkan dari berbagai penggunaan uang tersebut.

  1. Sebarkan Informasi Donasi lewat Media Sosial

Media sosial cukup efektif untuk menyebarkan informasi dan tautan donasi. Dengan media sosial, Anda bisa menggunakan teks, foto, dan video untuk semakin menggugah masyarakat agar mau menyumbang. Media sosial juga memudahkan penyebaran konten dan informasi donasi, dan Anda bisa berinteraksi dengan pengguna agar mereka semakin tertarik.

  1. Gunakan Platform Online Terbaik

Platform yang tepat akan membuat program donasi Anda sukses. Donasee bisa menjadi pilihan. Dengan Donasee, Anda tidak perlu repot membuat situs donasi dari awal. Donasee menawarkan situs whitelabel yang bisa Anda kustomisasi dengan alamat dan nama situs pilihan sendiri. Cocok untuk menciptakan kesan profesional dan tepercaya.

Donasee juga dilengkapi dengan fitur berguna, mulai dari notifikasi email dan WhatsApp terkait status donasi, hingga pengaturan khusus donatur rutin. Anda pun bisa leluasa mengakses semua fungsi di satu platform.

Memulai kegiatan donasi online membutuhkan banyak perencanaan, tetapi platform yang tepat akan membantu Anda. Pilih Donasee sebagai platform online terbaik untuk menciptakan program donasi sukses.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Cara Mengaktifkan Push Notification Moota di Telegram

Apa kendalamu saat cek transaksi? males pergi ke ATM karena jauh. Cek transaksi pakai M-Banking juga harus log in. Kalau hanya satu rekening dan satu transaksi bukan masalah. Bagaimana kalau transaksinya banyak dan rekeningnya lebih dari satu? Moota adalah solusi pengelolaan banyak transaksi dengan rekening lebih dari satu.

Moota sudah digunakkan oleh 21.000 orang dan membantu banyak para pengusaha, baik kecil, menengah maupun perusahaan besar. Cara kerja Moota adalah mengambil data yang terintegrasi dengan akun IBanking, kemudian data tersebut disimpan di dashboard Moota. Kamu akan mendapat push notification dari Moota melalui email. Kamu juga bisa mengaktifkan notifikasi melalui telegram. Berikut langkah langkah mengaktifkan bot notifikasi telegram:

1. Buka dashboard Moota di bagian kanan atas. Klik lingkaran berisi inisial huruf. kemudian klik bagian profile seperti gambar di bawah ini

2. Setelah itu kamu akan diarahkan kepada halaman profile, di sisi kiri, kamu akan menemukan daftar settingan Moota. Klik notifikasi dengan simbol lonceng seperti gambar di bawah ini:

Apa kendalamu saat cek transaksi? males pergi ke ATM karena jauh. Cek transaksi pakai M-Banking juga harus log in. Kalau hanya satu rekening dan satu transaksi bukan masalah. Bagaimana kalau transaksinya banyak dan rekeningnya lebih dari satu? Moota adalah solusi pengelolaan banyak transaksi dengan rekening lebih dari satu.

Moota sudah digunakkan oleh 21.000 orang dan membantu banyak para pengusaha, baik kecil, menengah maupun perusahaan besar. Cara kerja Moota adalah mengambil data yang terintegrasi dengan akun IBanking, kemudian data tersebut disimpan di dashboard Moota. Kamu akan mendapat push notification dari Moota melalui email. Kamu juga bisa mengaktifkan notifikasi melalui telegram. Berikut langkah langkah mengaktifkan bot notifikasi telegram:

1. Buka dashboard Moota di bagian kanan atas. Klik lingkaran berisi inisial huruf. kemudian klik bagian profile seperti gambar di bawah ini:

 

 

2. Setelah itu kamu akan diarahkan kepada halaman profile, di sisi kiri, kamu akan menemukan daftar settingan Moota. Klik notifikasi dengan simbol lonceng seperti gambar di bawah ini:

 

3. Di dalam tab notifikasi ada beberapa pilihan penerimaan push notifikasi, di antaranya ada Email (default), Whatsapp, Telegram, dan Reminder point. Umumnya pengguna moota akan mendapat notifikasi melalui email, namun Moota juga menyediakan pilihan lain seperti Telegram dan Whatsapp (masih dalam proses pengembangan)

 

4. Klik Telegram.

 

5. Yang pertama harus dilakukan adalah mendapatkan token untuk dihubungkan ke telegram. Klik tombol Generate Token.

6. Setelah itu pilih rekening yang akan diaktifkan notifikasi Telegram, Kamu dapat memilih lebih dari 1 rekening.

7. Jika ingin menampilkan saldo saat mengirimkan notifikasi ke Telegram, kamu bisa mengaktifkan Tampilkan Saldo. Kemudian kamu bisa memilih jenis transaksi yang akan di kirimkan ke Telegram.

8. Aktifkan kode unik, kode unik berfungsi sebagai filter yang akan di push ke telegram kita setting secara default kode unik 1 - 999, kemudian klik Tombol Simpan Telegram.

Jika kamu mengalami kesulitan dalam pemakaian Moota, Tim Moota akan membantu dengan senang hati. Caranya, kamu tinggal mengirimkan email kendala ke hi@moota.co atau gunakan live chat yang ada di dashboard Moota.

Tips Mengatur Cash Flow untuk Bisnis Online

Cash flow adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan bisnis online Anda. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar dari bisnis Anda. Jika cash flow Anda positif, berarti uang masuk lebih besar dari uang keluar. Sebaliknya, jika cash flow Anda negatif, berarti uang keluar lebih besar dari uang masuk.

Mengatur cash flow untuk bisnis online tidaklah mudah. Anda harus memperhatikan berbagai aspek seperti penjualan, pembelian, biaya operasional, pajak, dan lain-lain. Namun, dengan tips-tips berikut ini, Anda bisa meningkatkan cash flow Anda dan menjalankan bisnis online Anda dengan lebih lancar.

Tips 1: Buat Perencanaan Keuangan yang Realistis

Perencanaan keuangan adalah langkah awal yang harus Anda lakukan untuk mengatur cash flow Anda. Buatlah perencanaan keuangan yang realistis sesuai dengan kondisi bisnis online Anda. Tentukan target penjualan, estimasi biaya, proyeksi laba rugi, dan arus kas Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui posisi keuangan Anda saat ini dan di masa depan.

Tips 2: Lakukan Pencatatan Keuangan yang Rapi

Pencatatan keuangan adalah proses mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di bisnis online Anda. Pencatatan keuangan yang rapi akan membantu Anda melacak pemasukan dan pengeluaran Anda dengan lebih mudah. Anda juga bisa menghindari kesalahan perhitungan atau kebocoran uang yang bisa merugikan bisnis online Anda.

Tips 3: Optimalisasi Penjualan dan Pemasaran

Penjualan dan pemasaran adalah dua hal yang sangat berpengaruh terhadap cash flow Anda. Untuk meningkatkan cash flow Anda, Anda harus meningkatkan penjualan dan pemasaran Anda. Caranya adalah dengan menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, memberikan layanan pelanggan yang memuaskan, membuat promosi yang menarik, dan memanfaatkan media sosial atau platform online lainnya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Tips 4: Kurangi Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang harus Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis online Anda. Biaya operasional bisa meliputi biaya sewa, listrik, internet, gaji karyawan, bahan baku, dan lain-lain. Untuk mengatur cash flow Anda, Anda harus mengurangi biaya operasional sebisa mungkin. Caranya adalah dengan melakukan efisiensi atau penghematan di berbagai aspek bisnis online Anda.

Tips 5: Bayar Pajak dengan Tepat

Pajak adalah kewajiban yang harus Anda penuhi sebagai pengusaha online. Pajak juga merupakan salah satu pengeluaran yang bisa mempengaruhi cash flow Anda. Untuk mengatur cash flow Anda, Anda harus membayar pajak dengan tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangan sampai Anda terlambat atau salah bayar pajak karena bisa menimbulkan denda atau sanksi yang bisa merugikan bisnis online Anda.

Itulah beberapa tips mengatur cash flow untuk bisnis online yang bisa Anda terapkan. Dengan mengatur cash flow dengan baik, Anda bisa menjaga kesehatan keuangan bisnis online Anda dan mengembangkan bisnis online Anda lebih jauh lagi.

Tips Mengatur Cash Flow untuk Bisnis Online

Cash flow adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan bisnis online Anda. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar dari bisnis Anda. Jika cash flow Anda positif, berarti uang masuk lebih besar dari uang keluar. Sebaliknya, jika cash flow Anda negatif, berarti uang keluar lebih besar dari uang masuk.

Mengatur cash flow untuk bisnis online tidaklah mudah. Anda harus memperhatikan berbagai aspek seperti penjualan, pembelian, biaya operasional, pajak, dan lain-lain. Namun, dengan tips-tips berikut ini, Anda bisa meningkatkan cash flow Anda dan menjalankan bisnis online Anda dengan lebih lancar.

Tips 1: Buat Perencanaan Keuangan yang Realistis

Perencanaan keuangan adalah langkah awal yang harus Anda lakukan untuk mengatur cash flow Anda. Buatlah perencanaan keuangan yang realistis sesuai dengan kondisi bisnis online Anda. Tentukan target penjualan, estimasi biaya, proyeksi laba rugi, dan arus kas Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui posisi keuangan Anda saat ini dan di masa depan.

Tips 2: Lakukan Pencatatan Keuangan yang Rapi

Pencatatan keuangan adalah proses mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di bisnis online Anda. Pencatatan keuangan yang rapi akan membantu Anda melacak pemasukan dan pengeluaran Anda dengan lebih mudah. Anda juga bisa menghindari kesalahan perhitungan atau kebocoran uang yang bisa merugikan bisnis online Anda.

Tips 3: Optimalisasi Penjualan dan Pemasaran

Penjualan dan pemasaran adalah dua hal yang sangat berpengaruh terhadap cash flow Anda. Untuk meningkatkan cash flow Anda, Anda harus meningkatkan penjualan dan pemasaran Anda. Caranya adalah dengan menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, memberikan layanan pelanggan yang memuaskan, membuat promosi yang menarik, dan memanfaatkan media sosial atau platform online lainnya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Tips 4: Kurangi Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang harus Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis online Anda. Biaya operasional bisa meliputi biaya sewa, listrik, internet, gaji karyawan, bahan baku, dan lain-lain. Untuk mengatur cash flow Anda, Anda harus mengurangi biaya operasional sebisa mungkin. Caranya adalah dengan melakukan efisiensi atau penghematan di berbagai aspek bisnis online Anda.

Tips 5: Bayar Pajak dengan Tepat

Pajak adalah kewajiban yang harus Anda penuhi sebagai pengusaha online. Pajak juga merupakan salah satu pengeluaran yang bisa mempengaruhi cash flow Anda. Untuk mengatur cash flow Anda, Anda harus membayar pajak dengan tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangan sampai Anda terlambat atau salah bayar pajak karena bisa menimbulkan denda atau sanksi yang bisa merugikan bisnis online Anda.

Itulah beberapa tips mengatur cash flow untuk bisnis online yang bisa Anda terapkan. Dengan mengatur cash flow dengan baik, Anda bisa menjaga kesehatan keuangan bisnis online Anda dan mengembangkan bisnis online Anda lebih jauh lagi.