Donasi Online VS Donasi Manual: Mana yang Lebih Efektif?

Penggalangan dana online memiliki cukup banyak keuntungan dibandingkan manual. Seberapa efektif program donasi online dan bagaimana memulainya?

Maraknya penggalangan dana online untuk amal menunjukkan besarnya minat masyarakat dalam menggunakan platform digital untuk berdonasi. Situs dan aplikasi khusus donasi pun bermunculan, lengkap dengan berbagai fitur yang memudahkan donasi. Apakah donasi digital telah menjadi gaya hidup baru? Bagaimana dengan donasi manual?

Membandingkan Donasi Manual dan Online

Sumber : Envato

Memilih jenis donasi yang cocok tergantung pada berbagai pertimbangan pribadi. Agar bisa menentukan pilihan terbaik, bandingkan dahulu karakteristik donasi manual dan online.

Donasi online dan manual bisa ditujukan untuk siapa saja. Akan tetapi, donasi manual biasanya lebih efisien jika ditujukan ke penerima atau tempat lokal, misalnya panti asuhan  di kota sendiri atau tetangga yang membutuhkan. Sebaliknya, jangkauan donasi online lebih luas dan tidak terbatas.

Donasi manual biasanya diberikan secara langsung ke si penerima. Alternatifnya, pelaku donasi harus pergi ke bank atau tempat yang mengelola donasi untuk diserahkan. Donasi online bisa dilakukan dari mana saja selama ada koneksi internet atau juga bisa melalui aplikasi donasi, rekening bank, serta dompet virtual.

Donasi manual biasanya terbatas pada satu tujuan atau kampanye. Ketika Anda memberi donasi, Anda hanya berkontribusi pada satu penerima/kampanye donasi saja. Sebaliknya, donasi online biasanya menawarkan beragam kampanye amal di satu platform. Anda bisa mengirim dana dengan cepat ke beberapa kampanye donasi sekaligus dalam satu waktu.

Laporan donasi manual biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk diakses. Anda juga hanya bisa memeriksa kemajuan donasi pada waktu-waktu tertentu saja. Sebaliknya, penggalangan dana online biasanya memiliki fitur khusus untuk langsung melihat laporan donasi. Pengguna aplikasi pun bisa dengan mudah “menandai” laporan kemajuan donasi.

Donasi online menawarkan kemudahan dan kepraktisan berkat bantuan teknologi. Plus, donasi online biasanya digemari Milenial dan Gen-Z karena lebih praktis dan cocok dengan kebiasaan menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Tantangan Mengelola Penggalangan Dana Online

Sumber : Envato

Jika Anda ingin mengelola penggalangan dana secara online, terutama atas nama perusahaan atau bisnis, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Contohnya adalah tantangan dalam menciptakan platform digital yang bisa mengundang masyarakat berdonasi. 

Platform donasi online membutuhkan banyak fitur khusus. Contohnya adalah rekening dan dompet digital, desain menu dan prosedur donasi, hingga fitur khusus pelaporan penggunaan dana. Platform donasi online juga harus aman agar tidak ada risiko seperti penipuan atau pencurian, baik dana maupun data pribadi. 

Perusahaan biasanya menyerahkan pembuatan platform ini ke departemen IT atau sejenisnya sehingga membutuhkan lebih banyak biaya. Bagaimana seandainya Anda tidak memiliki dana dan waktu ekstra tersebut? Gunakan platform online terintegrasi yang mudah dikelola dan sudah memiliki semua fitur yang dibutuhkan.

Donasee, Solusi Donasi Online Mudah dan Aman

Sumber : Fattah ID

Donasee menawarkan solusi online untuk siapa saja yang ingin mengelola proyek donasi, baik atas nama bisnis, organisasi, maupun pribadi. Mudah, aman, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Donasee adalah platform white label; tampilannya bisa disesuaikan dengan identitas bisnis atau organisasi mana pun. Anda bisa menggunakan Donasee untuk membuat platform donasi yang benar-benar mencerminkan identitas profesional unik.

Donasee menawarkan beberapa kemudahan seperti:

Donasee juga memiliki tim layanan pelanggan yang dapat membantu Anda dalam menjembatani komunikasi dengan para donatur. Anda pun tinggal mengelola aspek lain dari program donasi, sementara tim Donasee mengurus aspek teknisnya.

Program penggalangan dana online menghadirkan banyak tantangan, tetapi Donasee membantu Anda dalam pengelolaan platform online untuk program tersebut. Gunakan Donasee untuk kegiatan penggalangan donasi yang lebih aman, mudah, dan tepercaya.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Mau Evaluasi Bisnis? Begini caranya!

Berbisnis adalah sebuah pilihan yang cukup menantang. Mengapa? Karena dalam berbisnis, kita akan menghadapi banyak lika-liku, tantangan, memutar otak. Berbisnis bukan hanya tentang menjual sebuah produk. Berbisnis lebih dari itu, yakni tentang mengembangkan produk, aset, dan brand.

Jika bisnis hanya tentang menjual pastinya perusahaan besar seperti Apple, Starbucks, Samsung, dan lainnya tidak akan bertahan sampai hari ini. Perusahaan-perusahaan besar tersebut banyak melakukan evaluasi dalam mengembangkan produk dan brand. Perkembangan zaman memaksa para pebisnis terus berinovasi dan berkreativitas sehingga mampu bertahan di pasaran.

Evaluasi dalam bisnis sangat penting. Dengan evaluasi kita juga dapat menentukan strategi-strategi untuk bisnis selanjutnya.

Berikut tips dalam mengevaluasi bisnis dari Moota:

1. Goals Produk Kita Kepada Konsumen

Apa tujuan kita membuat sebuah produk? pastikan memiliki tujuan. Contohnya kita menjual suplemen otot. Tujuannya adalah membantu memenuhi nutrisi mereka yang ingin membentuk badan agar lebih atletis. Saat menciptakan dan menjual sebuah produk, evaluasi kembali apakah produk kita sudah memenuhi kebutuhan target pasar. Jika belum, evaluasi kekurangan dari produk kita.

2. Indikator Target

Bicara mengenai target, pasti ada nilai indikator yang ingin diraih. Contohnya dalam sebulan ingin mencapai omzet bisnis sebesar 5 juta rupiah. Dan pastinya setiap bulan, ada yang namanya kenaikkan target. Evaluasi kembali target kita dalam sebulan kemarin. Dan susun strategi untuk menaikkan Omzet.

3. Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam bisnis, pemasukkan ibarat sebuah amunisi, yang membantu mempermudah pengembangan bisnis baik dari aset, produk, dan juga branding. Naikkan juga target pemasukkan sehingga dapat memotivasi untuk pengembangan bisnis. Aturlah pengeluaran agar seimbang dengan pemasukkan.

baca juga: Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

4. Evaluasi produk

Meski produk diciptakan oleh kita selaku pebisnis, kita juga tetap membutuhkan masukan dari konsumen tentang produk agar produk semakin diminati. Mintalah masukkan dari konsumen tentang produk dan lakukan evaluasi dalam pengembangan produk. Bisa jadi awalnya produk hanya bisa memberi satu manfaat kemudian bertambah menjadi dua manfaat dan seterusnya, sehingga produk kita dapat diminati pasaran.

5. Cara Pemasaran

Terakhir adalah cara pemasaran. Susun strategi pemasaran yang sesuai dengan target customer. Setelah eksekusi, bandingkan setiap cara pemasaran menggunakan metode A/B Testing, yaitu evaluasi dan perencanaan. Tulis apa saja yang sudah dilakukan untuk pemasaran kemudian evaluasi juga goals yang sudah didapat. Setelah evaluasi cara pemasaran kemudian buat perencanaan strategi pemasaran selanjutnya.

Begitulah cara mengevaluasi bisnis agar mudah merancang strategi untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana sudah paham cara mengevaluasi bisnis? sekarang saatnya untuk dipraktikan. Optimalkan bisnismu dengan tools yang dapat memudahkan pengelolaan transaksi, salah satunya dengan Moota. Cek transaksi dan menyusun laporan bisa lebih mudah dengan Moota karena membantu mengelola transaksi masuk dan keluar dalam satu.

Cara Mengaktifkan Push Notification Moota di Telegram

Apa kendalamu saat cek transaksi? males pergi ke ATM karena jauh. Cek transaksi pakai M-Banking juga harus log in. Kalau hanya satu rekening dan satu transaksi bukan masalah. Bagaimana kalau transaksinya banyak dan rekeningnya lebih dari satu? Moota adalah solusi pengelolaan banyak transaksi dengan rekening lebih dari satu.

Moota sudah digunakkan oleh 21.000 orang dan membantu banyak para pengusaha, baik kecil, menengah maupun perusahaan besar. Cara kerja Moota adalah mengambil data yang terintegrasi dengan akun IBanking, kemudian data tersebut disimpan di dashboard Moota. Kamu akan mendapat push notification dari Moota melalui email. Kamu juga bisa mengaktifkan notifikasi melalui telegram. Berikut langkah langkah mengaktifkan bot notifikasi telegram:

1. Buka dashboard Moota di bagian kanan atas. Klik lingkaran berisi inisial huruf. kemudian klik bagian profile seperti gambar di bawah ini

2. Setelah itu kamu akan diarahkan kepada halaman profile, di sisi kiri, kamu akan menemukan daftar settingan Moota. Klik notifikasi dengan simbol lonceng seperti gambar di bawah ini:

Apa kendalamu saat cek transaksi? males pergi ke ATM karena jauh. Cek transaksi pakai M-Banking juga harus log in. Kalau hanya satu rekening dan satu transaksi bukan masalah. Bagaimana kalau transaksinya banyak dan rekeningnya lebih dari satu? Moota adalah solusi pengelolaan banyak transaksi dengan rekening lebih dari satu.

Moota sudah digunakkan oleh 21.000 orang dan membantu banyak para pengusaha, baik kecil, menengah maupun perusahaan besar. Cara kerja Moota adalah mengambil data yang terintegrasi dengan akun IBanking, kemudian data tersebut disimpan di dashboard Moota. Kamu akan mendapat push notification dari Moota melalui email. Kamu juga bisa mengaktifkan notifikasi melalui telegram. Berikut langkah langkah mengaktifkan bot notifikasi telegram:

1. Buka dashboard Moota di bagian kanan atas. Klik lingkaran berisi inisial huruf. kemudian klik bagian profile seperti gambar di bawah ini:

 

 

2. Setelah itu kamu akan diarahkan kepada halaman profile, di sisi kiri, kamu akan menemukan daftar settingan Moota. Klik notifikasi dengan simbol lonceng seperti gambar di bawah ini:

 

3. Di dalam tab notifikasi ada beberapa pilihan penerimaan push notifikasi, di antaranya ada Email (default), Whatsapp, Telegram, dan Reminder point. Umumnya pengguna moota akan mendapat notifikasi melalui email, namun Moota juga menyediakan pilihan lain seperti Telegram dan Whatsapp (masih dalam proses pengembangan)

 

4. Klik Telegram.

 

5. Yang pertama harus dilakukan adalah mendapatkan token untuk dihubungkan ke telegram. Klik tombol Generate Token.

6. Setelah itu pilih rekening yang akan diaktifkan notifikasi Telegram, Kamu dapat memilih lebih dari 1 rekening.

7. Jika ingin menampilkan saldo saat mengirimkan notifikasi ke Telegram, kamu bisa mengaktifkan Tampilkan Saldo. Kemudian kamu bisa memilih jenis transaksi yang akan di kirimkan ke Telegram.

8. Aktifkan kode unik, kode unik berfungsi sebagai filter yang akan di push ke telegram kita setting secara default kode unik 1 - 999, kemudian klik Tombol Simpan Telegram.

Jika kamu mengalami kesulitan dalam pemakaian Moota, Tim Moota akan membantu dengan senang hati. Caranya, kamu tinggal mengirimkan email kendala ke hi@moota.co atau gunakan live chat yang ada di dashboard Moota.

Tips Mengatur Cash Flow untuk Bisnis Online

Cash flow adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan bisnis online Anda. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar dari bisnis Anda. Jika cash flow Anda positif, berarti uang masuk lebih besar dari uang keluar. Sebaliknya, jika cash flow Anda negatif, berarti uang keluar lebih besar dari uang masuk.

Mengatur cash flow untuk bisnis online tidaklah mudah. Anda harus memperhatikan berbagai aspek seperti penjualan, pembelian, biaya operasional, pajak, dan lain-lain. Namun, dengan tips-tips berikut ini, Anda bisa meningkatkan cash flow Anda dan menjalankan bisnis online Anda dengan lebih lancar.

Tips 1: Buat Perencanaan Keuangan yang Realistis

Perencanaan keuangan adalah langkah awal yang harus Anda lakukan untuk mengatur cash flow Anda. Buatlah perencanaan keuangan yang realistis sesuai dengan kondisi bisnis online Anda. Tentukan target penjualan, estimasi biaya, proyeksi laba rugi, dan arus kas Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui posisi keuangan Anda saat ini dan di masa depan.

Tips 2: Lakukan Pencatatan Keuangan yang Rapi

Pencatatan keuangan adalah proses mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di bisnis online Anda. Pencatatan keuangan yang rapi akan membantu Anda melacak pemasukan dan pengeluaran Anda dengan lebih mudah. Anda juga bisa menghindari kesalahan perhitungan atau kebocoran uang yang bisa merugikan bisnis online Anda.

Tips 3: Optimalisasi Penjualan dan Pemasaran

Penjualan dan pemasaran adalah dua hal yang sangat berpengaruh terhadap cash flow Anda. Untuk meningkatkan cash flow Anda, Anda harus meningkatkan penjualan dan pemasaran Anda. Caranya adalah dengan menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, memberikan layanan pelanggan yang memuaskan, membuat promosi yang menarik, dan memanfaatkan media sosial atau platform online lainnya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Tips 4: Kurangi Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang harus Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis online Anda. Biaya operasional bisa meliputi biaya sewa, listrik, internet, gaji karyawan, bahan baku, dan lain-lain. Untuk mengatur cash flow Anda, Anda harus mengurangi biaya operasional sebisa mungkin. Caranya adalah dengan melakukan efisiensi atau penghematan di berbagai aspek bisnis online Anda.

Tips 5: Bayar Pajak dengan Tepat

Pajak adalah kewajiban yang harus Anda penuhi sebagai pengusaha online. Pajak juga merupakan salah satu pengeluaran yang bisa mempengaruhi cash flow Anda. Untuk mengatur cash flow Anda, Anda harus membayar pajak dengan tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangan sampai Anda terlambat atau salah bayar pajak karena bisa menimbulkan denda atau sanksi yang bisa merugikan bisnis online Anda.

Itulah beberapa tips mengatur cash flow untuk bisnis online yang bisa Anda terapkan. Dengan mengatur cash flow dengan baik, Anda bisa menjaga kesehatan keuangan bisnis online Anda dan mengembangkan bisnis online Anda lebih jauh lagi.

Tips Mengatur Cash Flow untuk Bisnis Online

Cash flow adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan bisnis online Anda. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar dari bisnis Anda. Jika cash flow Anda positif, berarti uang masuk lebih besar dari uang keluar. Sebaliknya, jika cash flow Anda negatif, berarti uang keluar lebih besar dari uang masuk.

Mengatur cash flow untuk bisnis online tidaklah mudah. Anda harus memperhatikan berbagai aspek seperti penjualan, pembelian, biaya operasional, pajak, dan lain-lain. Namun, dengan tips-tips berikut ini, Anda bisa meningkatkan cash flow Anda dan menjalankan bisnis online Anda dengan lebih lancar.

Tips 1: Buat Perencanaan Keuangan yang Realistis

Perencanaan keuangan adalah langkah awal yang harus Anda lakukan untuk mengatur cash flow Anda. Buatlah perencanaan keuangan yang realistis sesuai dengan kondisi bisnis online Anda. Tentukan target penjualan, estimasi biaya, proyeksi laba rugi, dan arus kas Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui posisi keuangan Anda saat ini dan di masa depan.

Tips 2: Lakukan Pencatatan Keuangan yang Rapi

Pencatatan keuangan adalah proses mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di bisnis online Anda. Pencatatan keuangan yang rapi akan membantu Anda melacak pemasukan dan pengeluaran Anda dengan lebih mudah. Anda juga bisa menghindari kesalahan perhitungan atau kebocoran uang yang bisa merugikan bisnis online Anda.

Tips 3: Optimalisasi Penjualan dan Pemasaran

Penjualan dan pemasaran adalah dua hal yang sangat berpengaruh terhadap cash flow Anda. Untuk meningkatkan cash flow Anda, Anda harus meningkatkan penjualan dan pemasaran Anda. Caranya adalah dengan menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, memberikan layanan pelanggan yang memuaskan, membuat promosi yang menarik, dan memanfaatkan media sosial atau platform online lainnya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Tips 4: Kurangi Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang harus Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis online Anda. Biaya operasional bisa meliputi biaya sewa, listrik, internet, gaji karyawan, bahan baku, dan lain-lain. Untuk mengatur cash flow Anda, Anda harus mengurangi biaya operasional sebisa mungkin. Caranya adalah dengan melakukan efisiensi atau penghematan di berbagai aspek bisnis online Anda.

Tips 5: Bayar Pajak dengan Tepat

Pajak adalah kewajiban yang harus Anda penuhi sebagai pengusaha online. Pajak juga merupakan salah satu pengeluaran yang bisa mempengaruhi cash flow Anda. Untuk mengatur cash flow Anda, Anda harus membayar pajak dengan tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangan sampai Anda terlambat atau salah bayar pajak karena bisa menimbulkan denda atau sanksi yang bisa merugikan bisnis online Anda.

Itulah beberapa tips mengatur cash flow untuk bisnis online yang bisa Anda terapkan. Dengan mengatur cash flow dengan baik, Anda bisa menjaga kesehatan keuangan bisnis online Anda dan mengembangkan bisnis online Anda lebih jauh lagi.